Sunday, April 3, 2011

Makalah Fiqh

“Dalil Macam-macam dan Tata Cara Sholat Sunnat”
BAB I

I. Latar Belakang Masalah
Fiqh adalah Ilmu Pendidikan Agama yang mempelajari hukum islam terutama tentang ibadah kita sehari-hari dan diharapkan dapat diterapkan dalam bentuk perilaku kita sehari-hari.
Kita ketahui sering diantara kita tahu akan kewajiban kita tapi tidak kita tidak melakukannya. Namun, tidak menutup kemungkinan diantara kita ada ang tidak tahu akan aturan/hukum islam yang apabila kita langgar akan mendapati suatu permasalahan yang besar.
Agar mendapat gambaran yang jelas tentang hukum islam ini, kami akan menyajikan tujuan pendidikan fiqh.

II. Tujuan Penulisan
Berdasarkan makalah yang berjudul “Dalil Macam-macam dan Tata Cara Sholat Sunnat” maka kami membuat tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetauhi pengertian sholat sunnat dan dalilnya
2. Untuk mengetahui macam-macam sholat sunnat dan pengertiannya
3. Untuk mengetaui tatacara sholat sunnat
4. Untuk mengetaui manfaat sholat sunnat




BAB II

A. Pengertian Sholat Sunnat dan Dalilnya
Sebelum kita ketahui sholat memmpunyai pengertian yaitu ibadah yang tersusun dari beberapa perbuatan dan perkataan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan beberapa syarat tertentu.
Adapun dalil Allah tentang anjuran mengerjakan sholat tercantum dalam surat Al-Bayyinal ayat 5.

            •     
Artinya :
Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan sholat ....
Setelah kita mengetaui pengertian sholat maka kita akan mengetauhi apa pengertian soholat sunnat? Sholat sunnat adalah sholat yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Adapun keutamaan kita mengerjakan sholat sunnat ini adalah dapat menambah kekurangan yang mungkin terjadi ketika kita mengerjakan sholat fardhu.
Dimana Allah berfirman dalam surat Hud ayat 114.
   •     •        


Artinya : “Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan malam) dan pada bagian permulaan dari pada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan buruk, itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

B. Macam-macam Sholat Sunnat dan Pengertiannya
Secara umum sholat sunnat dibagi dalam 2 kelompok yaitu :
a. Sholat Sunnat Matlali yaitu sholat sunnat yang rakaatnya tidak dibatasi. Adapun yang tergolong dalam sholat matlali yaitu :
1. Sholat Tarawih yaitu sholat sunnat yang dikerjakan pada malam hari selama bulan ramadhan.
2. Sholat Witir yaitu sholat sunnat yang dikerjakan pada malam hari dengan bilangan ganjil waktunya sesudah isya sampai fajar.
3. Sholat Tahajud yaitu sholat sunnat yang dikerjakan pada malam hari setelah sholat pisya sampai menjelang subuh.
4. Sholat Dhuha yaitu sholat yang dilakukan pada waktu dhuha.
5. Sholat Hajat yaitu sholat sunnat yang dikerjakan untuk memohon tercapainya maksud dan keinginan dengan izin Allah.

b. Sholat Sunnat Muqayyad yaitu sholat sunnat yang jumlah rakaatnya mempunyai batasan. Yang termasuk dalam sholat muqayyad ini adalah :
1. Sholat sunnat rawatib yaitu sholat yang menyertai sholat fardhu. Sholat rawatib ini dibagi 2 yaitu :
a. Sholat sunnat yang dikerjakan sebelum sholat fardhu “qobliyal”
b. Sholat sunnat yang dikerjakan setelah sholat fardhu “badiyal”
2. Sholat iedain yaitu sholat sunnat yang dikerjakan pada dua hari raya yaitu idul fitri dan idul adha.
3. Sholat khusup yaitu sholat sunnat yang dikerjakan ketika terjadi gerhana bulan.
4. Sholat lusuf yaitu sholat sunnat yang dikerjakan ketika gerhana matahari.
5. Sholat tahyatul masjid yaitu sholat yang dikerjakan ketika memasuki masjid.
6. Sholat istiqa yaitu sholat sunnat memohon turunnya air hujan.
7. Sholat sesudah wudhu yatiu sholat sunnat yang dilakukan setelah mengambil air wudhu.
8. Sholat istiqara yaitu sholat sunnat yang dikerjakan untuk memohon petunjuk Allah atas beberapa pilihan.


C. Tata Cara Sholat Sunnat
Sholat sunnat ini banyak sekali macamnya dan setiap macam sholat ini mempunyai waktu dan tata cara yang berbeda. Allah berfirman dalam surat An-Nisaa’ ayat 105.
               •      • 

Artinya :
“Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu yang sudah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (Qs. An-Nisa : 105)
1. Rawatib. Sholat ini dikerjakan mengiringi sholat fardhu. Sholat sunnat rawatib muakad (sangat penting) yaitu :
a. 2 rakaat sebelum dan sesudah dzuhur
b. 2 rakaat sebelum maghrib
c. 2 rakaat sebelum isya dan
d. 2 rakaat sebelum subuh
Sholat sunnat rawatib bukan muakad (kurang penting) yaitu
a. 2 rakaat sebelum dzuhur(tambahan menjadi 4)
b. 2 rakaat sesudah dzuhur (tambahan menjadi 4)
c. 4 rakaat sebelum ashar
d. 2 rakaat sebelum maghrib dan
e. 2 rakaat sebelum isya
2. Sholat sunnat tahajud
Sholat ini dikerjakan pada malam hari setelah kita bangun dari tidur dan tidak sah sholat ini dikerjakan apabila belum tidur. Sholat ini mulai dari waktu subuh yang jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat. Allah berfirman dalam surat Bani Israil ayat 79.


Artinya :
“Hendaknya engkau gunakan sebagian waktu malam itu untuk sholat tahajud, sebagai sholat sunnat untuk dirimu. Mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik. (Qs. Bani Israil : 79)

3. Sholat Tarawih
Sholat sunnat ini dikerjakan pada malam ramadhan. Waktunya dari isya sampai fajar, jumlah bilangan rakaatnya 8, 20 dan 36 rakaat.
4. Sholat Witir
Sholat ini dikerjakan sesudah isya sampai waktu fajar yang bilangan rakaatnya ganjil paling sedikit 1 rakaat boleh 3,5,7,9 dan paling banyak 11.
5. Sholat Iedain (sholat 2 hari raya)
a. Idul Fitri, sholat ini dikerjakan pada tanggal 1 syawal waktunya pagi hari setelah matahari terbit. Jumlah boilangan rakaatnya 2 rakaat yang terdiri dari 9 kali takbir pada rakaat pertama dan 7 kali takbir pada rakaat kedua dengan lafaz.
Caranya :
1. Niat
2. Takbir 7 kali pada rakaat dan 5 kali pada rakaat kedua
3. Mengangkat tangan setiap kali takbir
4. Membaca surat Al-Alaq pada rakaat pertama dan surat Al-Qhasiyyah pada rakat kedua
5. Mengeraskan bacaan takbir
6. Khatib mulai khutbah pertama 9 kali san khutbah kedua 7 kali takbir.
b. Sholat Idul Adha, waktu pelaksanaan idul adha ini yaitu pagi setelah matahari terbit pada tanggal 10 dzulhijah dengan bilangan rakaat 2 rakaat,dimana caranya sama dengan sholat idul fitri.

6. Sholat Khusuf dan kusuf solat ini dikerjakan karena terjadi gerhana bulan dan matahari yang hukumnya sunnat muakad dengan jumlah bilangan rakaatnya 2 rakaat. Caranya :
a. Berdiri lalu berniat
b. Membaca alfatiha dan surat
c. Ruku lalu berdiri kembali
d. Membaca al-fatiha dua dan surat
e. Ruku lalu i’tidal dan
f. Salam
7. Sholat tahyatul Masjid, sholat ini dikerjakan ketika masuk masjid dengan 2 rakaat.
8. Sholat Istiqa, jumlah rakaatnya 2 rakaat dilanjutkan khutbah.
9. Sholat Istiqara, sholat ini dikerjakan boleh malam boleh siang dengan jumlah bilangan rakaatnya 2 rakaat.
10. Sholat Dhuha, sholat ini dikerjakan kertika tergelincirnya matahari terbit setinggi tonggak sampai tergelincirnya disiang hari antara pukul 08.00 – 11.00 bilangan rakaatnya paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak 8 rakat.
11. Sholat Hajat, sholat ini dikerjakan paling sedikit 2 rakaat dan sebanyak-banyaknya.

D. Manfaat Sholat Sunnat
Banyak sekali manfaat yang kita dapatkan apabila kita mengerjakan sholat-ssholat sunnat ini. Karena Allah tidak akan menyuruh hambanya apabila tidak ada manfaatnya. Diantara manfaat yang bisa kita dapatkan darimengerjakan sholat sunnat ini adalah :
a. Do’anya akan dikabulkan
b. Orang terseubt akan diangkat derajatnya
c. Akan dihapus dosa-dosanya, dimana Imam Tarmidzi meriwayatkan bahwa, hendaknya kalian bangun malam (karena) sesungguhnya hal itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, dpat mendeaktkan (kalian) kepada Tuha kalian, dapat menghapus dosa-dosa dan mencegah (kalian) dari perbuatan dosa
d. Akan masuk syurga



BAB III


A. Kesimpulan
Dari hasil pembacaan tentang dalil, macam-macam dan tatacara sholat ini dapat kami simpulkan bahwa sholat adalah salah satu ibadah yang tersusun dari berbagai perbuatan dan ucapan yang dimulai dari takbiratur ihram dan diakhiri dengan salam. Sholat sunnat ini apabila dikerjakan berpahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa.
Sholat sunnat ini ada yang bersifat sholat sunnat harian dan tahunan, dimana sunnat harian berjumlah 34 rakaat : 8 rakat (rawatib), 8 rakaat (sholat malam), 2 rakaat (sholat syafa(genap), 1 rakaat (witir) dan 2 rakaat (fajar). Sedangkan sholat sunnat tahunan terdiri dari sholat tarawih dan iedain.
Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dari mengerjakan sholat sunnat ini. Diantaranya akan diangkat derajat kita, dikabulkan do’a-do’a kita dan kita akan menjadi orang yang beruntung.

B. Saran
Kita sebagai umat islam kita harus menjunjung tinggi hukum-hukum islam, karena apa yang diperintah dan dilarang Allah adalah sesuatu yang menguntungkan hambanya. Allah SWT tidak akan menyuruh hambanya berbuat, kalau itu mendatang mudharat baginya.

C. Kritik
Banyak orang silam yang tahu agama tapi tidak melakukannya dan banyak orang tahu hukum tapi masih saja dilanggar.





DAFTAR PUSTAKA


AL-Ja’fari, Sayyaid Shaleh. 2007. THE MIRACLE SHOLAT. Jakarta : Gemma Insani
Al- Maliki, Muhammad Alawi. Dr. 2006. KEMULIAAN UMAT MUHAMMAD. Jakarta : CV. Cakrawala Publishing
Ayyub, Syaikh Hasan. 2003. FIQIH IBADAH. Jakarta : Pustaka Al-Kausar
Chobilaisani, Siti, S.Ag. Lembar Kerja Siswa Fiqih. Solo : CV. Alfath
Muhalli, Ahmad Mudjab. 2003, HADIST-HADIST MUFTARAQ ALLAH. Jakarta : Kencana
Masyhul, Syeh Mustofa. 1997. BERJUMPA ALLAH LEWAT SHOLAT. Jakarta : Gemma Insani Press
Muqhniyah, Muhammad Jawad. 1995. FIQIH JA’FARI. Jakarta : Lentera
Wihami, Retno. S.S. 2006. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Bogor CV Biria Pustaka